Saturday, November 12, 2016

Understanding Millennials: Real Life Happens Online

Millennials dan digital. Dua hal yang saling berkaitan dan menarik untuk dipelajari. Menurut Wikipedia, generasi Millennials adalah generasi yang lahir pada rentang waktu awal tahun 1980 - awal 2000. Hal serupa diamini oleh Time magazine melalui artikel berjudul “Millennials: The Me Me Me Generation”. Bisa dikatakan, saat ini mereka yang berumur 16 - 36 tahun merupakan bagian dari Generasi Millennials.

Millennials (dikenal juga sebagai Generasi Y, Echo Boomers) memiliki kedekatan dengan dunia digital. Para Millennials merupakan saksi dari berkembangnya era digital. MIRC, Yahoo Messenger, Friendster, Facebook, Twitter, Instagram hingga Snapchat menjadi bagian dari perjalanan hidup Millennials. Bahkan, Millennials yang lahir pada tahun 2000-an tidak mengalami masa transisi dari analog menjadi digital. Mereka yang lahir di awal tahun 2000-an langsung menikmati internet di saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Tak perlu diragukan lagi, para millennials adalah penikmat digital. Pertanyaannya adalah: “bagaimana millennials hidup sehari-hari di era digital ini?”

Consumerbarometer merilis sebuah artikel yang membahas bagaimana pola perilaku millennilas di era digital ini. Berikut beberapa temuannya:

90% millennials online setiap hari
Rasanya berselancar di dunia maya sudah menjadi kebutuhan sehari-hari Millennials. Dimanapun, kapanpun, para Millennials menjelajahi dunia maya. Fenomena ini sempat diangkat Saykoji melalui lagunya yang berjudul “Online”. Social media, belanja online dan menonton video adalah hal yang paling sering dilakukan Millennials setiap harinya di dunia maya.

Smartphone adalah pusaka bagi Millennials
Smartphone ketinggalan merupakan salah satu hal yang paling ditakuti oleh millennials. Diikuti oleh smartphone lowbatt padahal nggak bawa charger dan kuota mendadak habis. Well, 75% generasi millennials online melalui smartphone-nya. Mungkin karena smartphone jauh lebih praktis dan mobile ketimbang laptop atau desktop. Bahkan kita bisa online sembari nongkrong di WC menggunakan smartphone. Akan sangat repot rasanya kalo harus nongkrong di WC sambil memangku laptop demi online :))

Google is Millennials’ best friend
Google adalah sumber jawaban bagi segala pertanyaan. Cari tugas kuliah? Google jawabannya. Cari rekomendasi tempat makan? Google jawabannya. Cari lagu? Google juga jawabannya. Begitu perkasanya Google dalam memberikan informasi, menyebabkan orang Indonesia menyematkan panggilan baru kepada Google. Tak lain tak bukan, mbah Google. Panggilan mbah biasa digunakan orang Indonesia kepada orang ‘pintar’ yang diyakini memiliki kekuatan atau keistimewaan. Entahlah apakah sebutan mbah Google ini juga bisa ditemukan di negara lain selain Indonesia

Youtube Youtube Youtube lebih dari TV boooom!!
Yang baca kalimat di atas sambil ketawa adalah Millennials tulen :p
Youtube adalah media entertainment favorit Millennials. 4 dari 10 Millennials membuka Youtube setidaknya sekali setiap hari. 20% menyatakan bahwa konten Youtube jauh lebih bermutu dan menghibur ketimbang konten TV. Mungkin ini yang menyebabkan YouTuber menjadi salah satu cita-cita terbaru adik-adik tercinta kita.

Social Media is their stage
Nuff said. Mustahil rasanya kalau millennials tidak aktif di social media. Boro-boro tidak aktif di social media, paketan internet habis aja udah kalang kabut :p
Aktivitas yang pertama kali dilakukan Millennial sangat bangun tidur adalah ngecek social media mereka. Menurut consumerbarometer, millennials ingin mendapatkan atensi melalui social media. 

Millennials adalah generasi baru dengan pola perilaku yang unik. Lantas bagaimana untuk memenangkan hati para Millennials di dunia digital? 
  1. IN INFLUENCER WE TRUST!! Influencer berperan besar dalam membentuk mindset millennials. Millennials lebih mempercayai influencer ketimbang sumber informasi lainnya. Tak heran profesi selebgram semakin laku yang diikuti dengan semakin meroketnya tarif per post para selebgram. 
  2. Reach them online. Millennials online nyari 24 jam sehari. Tak heran pendekatan melalui media online adalah metode paling efektif untuk mendekati generasi millennials
  3. Video is the most favorite content. Konten video adalah konten yang paling diminati oleh Millennials. Semakin murah dan berkualitas koneksi internet di Indonesia rasanya ikut bertanggung jawab dalam hal ini. Bayangkan beberapa tahun yang lalu, sekali buka Youtube bisa habis pulsa berapa? Atau perlu waktu berapa lama untuk sekedar buffering video berdurasi 3 menit? :(


Well, semoga tulisan singkat ini cukup membantu untuk memahami Millennials di dunia digital. Sila cek di sini jika ingin menikmati sajian data yang lebih detail :)

No comments:

Post a Comment